Bersenang – Senang Dahulu, Bersenang – Senang Lagi Kemudian

Yak betul, anda tidak salah membaca, judul tulisan ini adalah “bersenang – senang dahulu, bersenang senang lagi kemudian”. Kalau terdengar seperti sebuah gagasan baru yang


akan bermanfaat bagi anda, silahkan lanjut membaca. Tapi kalau terdengar seperti sebuah idealisme bodoh kaum hedonis, sampah masyarakat yang asal tulis, atau hanya akan berlalu seperti iklan sosis so nice, bisa kali sob baca dulu sebentar sampe selesai.
Tulisan ini datang dari seseorang yang merasa hidupnya bahagia tanpa kekurangan dan ingin berbagi dengan anda. Beribu maaf kalo tulisan ini ga bersistematika kaya tulisan – tulisan van gogh, bambang pamungkas atau susi susanti. Karena gua bukan orang yang rajin menulis, bukan juga orang yang rajin membaca. Tapi yakinlah, gua orang yang sangat rajin berpikir.
Tapi sayangnya belakangan ini pikiran gua terpaku hanya pada satu pepatah yang melegenda, “bersakit – sakit dahulu, bersenang – senang kemudian”. Entah orang bodoh mana yang menciptakan kalimat sesat itu, menjerumuskan umat manusia pada sebuah rumusan bahwa untuk mendapatkan sebuah kebahagiaan, akan ada sakit – sakit yang harus dilewati sebelumnya.
Gua ga bilang semua hal bisa didapat dengan mudah, karena memang beberapa hal membutuhkan effort lebih untuk didapat. Nah yang jadi masalah, banyak orang yang salah dalam hal mana yang memerlukan usaha lebih dan mana yang tidak.
Nyari duit misalnya,ketika banyak mahasiswa yang kerja part time hanya mendapat gaji lima ratus ribu perbulan,kenapa kita ga jd mahasiswa yang mengkolektif mahasiswa – mahasiswa lain yang ingin memfotokopi buku trus kita cari tukang fotokopi yang harganya 75 rupiah perhalaman? . Rata – rata buku 300 halaman. Kalo tiap halaman kita untung 25 rupiah,nih itung – itungannya:
  • Untung satu buku, 25 x 300 = 7.500
  • Temen sekelas 20 orang yang ikut fotokopi, 7.500 x 20 = 150.000
  • Gmn kalo jurusan kita ada 5 kelas dan kita punya kenalan di semua kelas itu, 5 x 150.000 = 750.000
  • Gmn kalo ini awal semester, tiap kelas sedikitnya ada 5 buku yg mau difotokopi, 5 x 750.000 = 3.750.000
Kerja beberapa hari lebih gede dari kerja part time 6 bulan!!!
Gmn klo kita bikin relasi di tiap jurusan? Tiap fakultas? Satu kampus? Trus kita cari fotokopi yg 60 rupiah perhalaman (ini beneran ada loh)? Kalo cuman pengen boker di luar negeri tiap libur semester bisa laaah..
Itu cuma salah satu ide gua yang udah secara nyata mendatangkan uang mudah. Masih banyak ide yang ga gua share dulu hari ini, atau mungkin abis baca ini langsung pada punya ide sendiri?. Intinya sih ya mulai lah bekerja cerdas,ga cuma masalah duit, buat semua hal, mulai dari ngupil sampe nipu cewe cantik buat jadi pacar kita tuh ada cara mudahnya, yang diatas itu cuma contoh aja. Idup gausah susah – susah, nikmatin idup yang cuma sebentar ini, karna emang ga semua kenikmatan dunia harus didapat dengan susah – susah. Kalo bisa bersenang – senang terus ngapain harus bersakit – sakit kan?
Udah kali ya segitu aja, gausah dikasih contoh lagi yang penting udah dapet maksudnya. Tulisan ini hanya jawaban dari tagihan sang empu khalid abdullah yang menindaklanjuti pertanyaan iseng gua yang nanya boleh ga ikut ngpost disini. Kalo ada yang berharap gua nulis lagi ya nanti akan ada tulisan – tulisan lainnya disini. Tapi kalo ga ada ya berarti tulisan – tulisan gua selanjutnya hanya dapat ditemukan di toilet – toilet wisata murahan, batu – batu taman mesum, atau diatas daun kering yang mengalir terbawa arus sungai.
Wassalam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

daftar isi

Loading...